BAGAIMANA CARA MENGHASILKAN, MENGEVALUASI, DAN MENJUAL IDE UNTUK PENELITIAN DAN KARYA TULIS.
Pada permulaan bab ini, kami akan memberikan
beberapa cara yang berbeda dalam mengembangkan ide-ide untuk proyek penelitian
Anda. Kemudian pada bagian kedua bab ini, kami akan memberikan beberapa cara
dalam mengevaluasi ide-ide yang ada, memilih ide mana yang paling baik. Terakhir,
pada bagian ketiga bab ini akan diperlihatkan kepada Anda beberapa cara untuk
menjual ide-ide Anda.
2.1 MENGHASILKAN IDE-IDE
2.1.1 Menghasilkan Ide Lewat Konsultasi dengan Orang lain
Orang lain bisa jadi yang paling membantu pada langkah
awal dalam penulisan karya tulis. Anda harus bersifat giat dalam mencari
masukan atau saran mereka.
2.1.2 Menghasilkan Ide Lewat Membaca
2.1.2.1 Apa yang Dibaca
Ide-ide seringkali muncul dari apa yang dibaca.
Beberapa jenis bacaan yang cenderung mengarah pada ide-ide yang baik dibanding
yang lain :
1.
Memfokuskan diri terhadap sejumlah kecil topik
secara mendalam : Temukan topik
yang menarik bagi Anda. Cari referensi tentang yang ingin dikutip, dan yang
paling sering dikutip dari berbagai referensi itu sehingga Anda dapat memperoleh
pemahaman yang lebih dalam
2.
Memperkenalkan diri Anda dengan penelitian di
batas-batas pengetahuan : Ketertinggalan
waktu yang lama antara saat penulisan dan pemublikasian buku, membuat sebagian
besar buku pelajaran ketinggalan zaman pada saat diterbitkan. Untuk dapat
mengenal literatur pada batas-batas pengetahuan, pindai artikel jurnal terbaru
dan manfaatkan referensi yang dijelaskan pada Bab 3 buku ini.
3.
Mulailah dengan membaca secara umum dan teruskan dengan
yang lebih spesifik : Merupakan hal
yang bijak untuk membaca ulasan tentang literatur yang relevan sebagai langkah
awal.
2.1.2.2 Bagaimana Membacanya
Bagaimana cara Anda membaca sama pentingnya dengan
apa yang Anda baca. Misalnya, sebagai contoh, Anda membaca artikel yang menguji
sebuah teori bahwa pemaparan secara berulang untuk komunikasi yang persuasif
mengakibatkan perubahan perilaku terhadap sudut pandang yang dianjurkan oleh
komunikator, terlepas dari perilaku awal seseorang. Anda mungkin akan melakukan
penelitian lebih lanjut yang membawa Anda menuju salah satu dari keempat hal
ini:
1.
Mengembangkan teori : Setelah membaca artikel, Anda mungkin diyakinkan
bahwa teori tersebut tampaknya dapat dikembangkan. Anda mungkin ingin
memperlihatkan bahwa pemaparan secara berulang untuk komunikasi mempengaruhi
sebuah sudut pandang, tapi dengan cara nonpersuasif juga akan mengakibatkan
perubahan perilaku terhadap tanggapan yang diambil dalam komunikasi tersebut.
2.
Menghasilkan teori yang sejalan : Jika Anda menemukan teori dan data menarik, Anda
mungkin ingin untuk memikirkan teori yang sejalan. Mungkin pemaparan secara
berulang untuk beberapa jenis musik tertentu meningkatkan kesukaan terhadap
musik tersebut. Atau mungkin pemaparan secara berulang terhadap beberapa jenis
komunikasi meningkatkan efek positif terhadap jenis komunikasi tersebut.
3.
Membatasi teori :
Mungkin Anda percaya bahwa konklusi yang berasal dari data terlalu luas. Jika
subjek penelitian semuanya anak-anak, sebagai contoh, Anda mungkin akan untuk
menunjukkan bahwa teori tersebut hanya dapat diaplikasikan kepada anak-anak.
4.
Menantang bukti pengujian teori : Dalam membaca artikel, Anda mungkin melihat sebuah
kecacatan metodologis, statistik, atau logis dalam argumentasi penulis. Dalam
hal ini, Anda mungkin ingin untuk menguji teori tersebut dengan cara mengoreksi
kecacatannya. Sebagai contoh, misalnya saja penulis menguji hipotesis hanya
dengan menunjukkan bahwa setelah dua jam mendengarkan satu buah set yang
terdiri dari tiga komunikasi persuasif, kebanyakan subjek setuju dengan sudut
pandang yang dianjurkan dalam komunikasi tersebut.
2.1.3 Cara Lain dalam Menghasilkan Ide
Pada tabel dibawah ini tersaji 10 cara untuk
menghasilkan ide-ide yang berfungsi setidaknya untuk beberapa orang. Untuk
tambahan pandangan dalam mendapatkan ide-ide, seperti yang sebagian digambarkan
pada bab ini, lihat McGuire (1997):
1.
Observasi
perilaku yang ada pada orang lain yang merangsang rasa penasaran Anda.
Penelitian tidak akan dapat diselesaikan bila
penulis tidak penasaran tentang perilaku orang-orang disekitarnya. Anda dapat
memperoleh beberapa ide yang baik dari hasil observasi itu.
2.
Observasi
perilaku yang ada pada diri Anda sendiri yang merangsang rasa penasaran Anda.
Ketika Anda melakukan penelitian, bersikaplah
terbuka terhadap diri Anda. Kadang, penemuan terbaik psikologi sepenuhnya
kebetulan.
3.
Mempertanyakan
interpretasi para peneliti tentang pekerjaannya.
Banyak penelitian terbaik psikologi yang muncul
akibat dari mempertanyakan interpretasi orang lain dari data mereka.
4.
Mencari keganjilan
dalam pola perilaku, baik pola perilaku Anda sendiri, maupun orang lain.
Carilah pola yang rusak atau keganjilan dalam
perilaku. Seringkali mereka memberikan ide terbaik yang dapat Anda ambil untuk
menjadi penelitian baru dan menarik!
5.
Mencari pola
perilaku yang membingungkan.
Jadi, carilah pola perilaku yang membingungkan.
Seringkali orang tidak menyelidikinya karena mereka sudah menganggapnya hal
yang biasa.
6.
Memikirkan hal
yang bertolak belakang dari apa yang orang lain pikirkan.
Banyak ilmuwan besar sepanjang masa yang membuat
reputasi mereka justru dengan menentang konvensi – dengan mempertanyakan asumsi
atau pemikiran yang tidak dipikirkan orang lain.
7.
Menyintesiskan
ide-ide berbeda yang ada.
Orang-orang mengasumsikan bahwa konstruksi saling
terkait satu sama lain. Tetapi ternyata sebaliknya bahwa konsep dapat
disintesis dengan cara saling terpisah.
8.
Menanyakan pada
diri sendiri apa pertanyaan selanjutnya.
Sebuah cara yang berguna dalam memikirkan ide-ide
untuk penelitian adalah bertanya pada diri sendiri apa pertanyaan selanjutnya
untuk diketahui?
9.
Melihat kembali
ide-ide yang telah dibuang.
Terkadang akan lebih bermanfaat untuk meninjau
kembali ide-ide lama dan bertanya apakah ketika mereka dibuang, peneliti secara
metafora membuang bayi dengan air mandi.
10. Mencari ide-ide dalam cara dan metafora sehari-hari.
Cara sehari-hari dan metafora jarang memberikan
gambaran tepat tentang karakterisasi tentang bagaimana orang-orang berpikir
atau merasa. Tetapi mereka memberikan langkah awal untuk memahami perilaku
manusia.
Kami
ingin menekankan bahwa tidak ada satu teknik pasti yang cocok dengan semua
orang dan orang-orang yang berbeda memiliki teknik yang juga berbeda yang cocok
dengannya.
2.2 MENGEVALUASI IDE-IDE
Tidak ada cara yang sangat tidak mungkin untuk gagal
untuk mengetahui apakah sebuah ide itu baik. Ada 12 teknik yang dapat Anda
coba. Tidak perlu semuanya lulus. Tetapi jika tidak lulus dari sebagian besar
teknik tersebut, Anda mungkin harus mempertimbangkannya kembali:
1. Apakah ide tersebut secara internal konsisten?
Pastikan bahwa ide tersebut secara internal terpadu
– tidak bertentangan. Hal ini sudah jelas, namun demikian, Anda tetap harus
memeriksa koherensinya.
2. Apakah ide tersebut secara empiris dapat diuji?
Psikologi adalah ilmu, sehingga proposisinya harus
secara empiris dapat diuji. Pastikan ada beberapa cara untuk menguji ide tersebut.
Jika tidak ada, itu bukan ilmu.
3. Apakah Anda memiliki sarana untuk menguji ide
tersebut?
Pastikan bahwa ide tersebut dapat diuji dalam
batasan yang cukup bagi Anda.
4. Apakah ide tersebut melampaui apa yang dikenal?
Pastikan literatur Anda lengkap sebelum mengusulkan
ide.
5. Apakah ide tersebut sesuai dengan apa yang dikenal?
Pastikan bahwa ada bukti empiris yang tidak
bertentangan dengan ide tersebut.
6. Apakah Anda antusias dengan ide tersebut?
Jika Anda tidak memiliki antusiasme akan ide
tersebut, Anda tidak mungkin dapat memberikan upaya terbaik Anda.
7. Apakah Anda mampu meyakinkan orang lain tentang
kegunaan dari ide tersebut?
Ingat bahwa orang lain akan sering kali menjadi
lebih skeptis akan ide-ide baru Anda daripada Anda. Apakah Anda mampu
meyakinkan orang lain sehingga mereka dapat mendukung ide Anda?
8. Dapatkah Anda mengantisipasi jawaban atas keberatan
yang mungkin ada atas ide tersebut?
Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri, secara
spesifik jenis keberatan apa yang memiliki kecenderungan untuk muncul dan
apakah Anda bisa menjawabnya.
9. Apakah ide tersebut “ukurannya tepat”?
Setiap orang memiliki ukuran yang berbeda dalam
menilai apakah sebuah penelitian nyaman untuk mereka. Tanyakan pada diri Anda
sendiri apakah ide tersebut terlalu kecil atau terlalu besar untuk ukuran Anda.
10. Apakah orang lain selain diri Anda juga menganggap
ide tersebut menarik?
Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri tidak
hanya apakah ide tersebut menarik bagi Anda, tetapi juga apakah ide tersebut
mungkin untuk kepentingan orang lain.
11. Apakah pendapat yang benar-benar dikatakan orang
lain tentang ide Anda?
Mendapatkan umpan balik dari orang lain adalah hal
yang pantas. Anda tidak harus melihat umpan balik mereka sebagai hal yang
definitif. Pada akhirnya, Anda adalah orang yang harus memutuskan apakah ide
Anda baik. Tapi setidaknya, orang lain mungkin dapat membantu Anda dalam
memperbaiki ide Anda.
12. Dapatkah Anda menjelaskan ide tersebut kepada nenek
Anda?
Ide tersebut harus dirumuskan dengan baik, bahkan
dapat dijelaskan dalam bentuk yang paling sederhana kepada seseorang tanpa
latar belakang teknis. Jika Anda tidak dapat melakukannya, Anda harus bertanya
pada diri Anda sendiri apakah Anda benar-benar memiliki konsepsi yang jelas
tentang ide tersebut.
Pada
akhirnya, Anda lah yang harus memutuskan apakah ide tersebut baik dan layak
untuk diusulkan.
2.3 MENJUAL IDE-IDE
Cara Anda meyakinkan orang lain tentang kegunaan
dari ide tersebut tergantung pada ide itu sendiri. Ada 12 teknik yang cenderung
berguna dalam berbagai situasi, yaitu:
1. Presentasikan ide Anda dengan cara yang sangat jelas.
Pertimbangkan terlebih dahulu bagaimana Anda bisa
menyajikan ide dengan cara yang sangat jelas sehingga siapa pun, atau
setidaknya hampir semua orang, dari pendengar dapat memahaminya.
2. Tunjukkan bahwa ide Anda sejalan dengan penelitian
sebelumnya.
Semakin Anda bisa menunjukkan bahwa ide Anda sejalan
dengan literatur masa lalu, semakin besar kemungkinan Anda untuk dapat
meyakinkan orang-orang dari ide Anda.
3. Presentasikan penelitian Anda sendiri untuk
mendukung ide tersebut.
Data empiris merupakan hal yang sangat membantu.
Pastikan bahwa orang lain, dan bukan hanya Anda, akan melihat bagaimana data
tersebut mendukung ide Anda.
4. Tidak menjual ide pada harga yang jauh lebih murah
dibanding kompetitor lain, tidak juga menjual ide lebih dari yang tersedia.
Jika Anda menjual sebuah ide, orang mungkin
bertanya-tanya mengapa mereka harus percaya dengan ide Anda jika Anda sendiri
tampaknya tidak percaya diri. Tapi jika Anda banyak menjual ide, orang mungkin
akan tersinggung dan bertanya apakah Anda tidak hanya mencari keuntungan
sendiri. Secara umum, akan lebih baik untuk berbuat salah pada hal yang lebih
sederhana daripada hal yang kompleks.
5. Jangan meremehkan atau menghina orang yang tidak
mempercayai Anda ataupun penelitian Anda.
Jika Anda meremehkan atau menghina orang yang tidak
mempercayai Anda ataupun penelitian Anda, Anda akan kehilangan pendengar yang
ingin Anda yakinkan.
6. Perlihatkan pada pendengar mengapa ide tersebut
dapat dikatakan menarik bagi mereka.
Anda harus meyakinkan mereka ide itu menarik. Jangan
katakan bahwa ide dan hasil penelitian tersebut “ menarik dan penting.” Biarkan
mereka yang mengatakannya.
7. Bila memungkinkan, kaitkan ide Anda dengan latar
belakang dan kepentingan hadirin.
Sebuah presentasi yang baik adalah presentasi yang
mudah untuk ditangkap. Anda perlu menyesuaikan presentasi Anda kepada pendengar
sehingga cocok dengan kepentingan dan latar belakang pengetahuan mereka.
8. Ketahuilah kelemahan atau keterbatasan Anda seperti
kekuatan Anda.
Anda akan mendapat banyak penghargaan dari pendengar
Anda jika Anda menunjukkan bahwa Anda mengenali kelemahan ide Anda, bukan hanya
kekuatan.
9. Jika ditanyai pertanyaan yang tidak dapat Anda
jawab, akuilah bahwa Anda tidak tahu dan katakan bahwa Anda akan mencari tahu
jawabannya.
Jangan mencoba untuk menjawabnya sembarangan,
berharap bahwa penanya tidak akan tahu. Jika Anda tidak tahu, katakanlah
demikian, segeralah cari tahu jawabannya dan beritahukan itu kepada penanya.
10. Perlihatkan antusiasme untuk ide Anda.
Jika Anda tidak antusias, mengapa Anda mengharapkan
orang lain untuk menjadi antusias?
11. Jadikanlah presentasi Anda presentasi yang sangat
terorganisir.
Sebuah ide akan menjadi lebih persuasif jika
dipresentasikan dengan cara yang sangat terorganisir. Ketika presentasi Anda
tidak terorganisir, mereka akan cenderung merasa kurang yakin.
12. Jika pada awalnya Anda tidak berhasil, coba lagi –
jangan mudah putus asa.
Dengan ide yang lebih kreatif, akan menjadi lebih
sulit dalam meyakinkan orang tentang kegunaan ide tersebut. Kegigihan adalah
penentunya.