Tuesday, January 13, 2015

Merangkum Bab 2 dari Buku The Psychologist's Companion



   BAGAIMANA CARA MENGHASILKAN, MENGEVALUASI, DAN MENJUAL IDE UNTUK PENELITIAN DAN KARYA TULIS.

Pada permulaan bab ini, kami akan memberikan beberapa cara yang berbeda dalam mengembangkan ide-ide untuk proyek penelitian Anda. Kemudian pada bagian kedua bab ini, kami akan memberikan beberapa cara dalam mengevaluasi ide-ide yang ada, memilih ide mana yang paling baik. Terakhir, pada bagian ketiga bab ini akan diperlihatkan kepada Anda beberapa cara untuk menjual ide-ide Anda.

2.1 MENGHASILKAN IDE-IDE

2.1.1                    Menghasilkan Ide Lewat Konsultasi dengan Orang lain

Orang lain bisa jadi yang paling membantu pada langkah awal dalam penulisan karya tulis. Anda harus bersifat giat dalam mencari masukan atau saran mereka.

2.1.2                    Menghasilkan Ide Lewat Membaca

2.1.2.1  Apa yang Dibaca

Ide-ide seringkali muncul dari apa yang dibaca. Beberapa jenis bacaan yang cenderung mengarah pada ide-ide yang baik dibanding yang lain :
1.      Memfokuskan diri terhadap sejumlah kecil topik secara mendalam : Temukan topik yang menarik bagi Anda. Cari referensi tentang yang ingin dikutip, dan yang paling sering dikutip dari berbagai referensi itu sehingga Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam
2.      Memperkenalkan diri Anda dengan penelitian di batas-batas pengetahuan : Ketertinggalan waktu yang lama antara saat penulisan dan pemublikasian buku, membuat sebagian besar buku pelajaran ketinggalan zaman pada saat diterbitkan. Untuk dapat mengenal literatur pada batas-batas pengetahuan, pindai artikel jurnal terbaru dan manfaatkan referensi yang dijelaskan pada Bab 3 buku ini.
3.      Mulailah dengan membaca secara umum dan teruskan dengan yang lebih spesifik : Merupakan hal yang bijak untuk membaca ulasan tentang literatur yang relevan sebagai langkah awal.

2.1.2.2  Bagaimana Membacanya

Bagaimana cara Anda membaca sama pentingnya dengan apa yang Anda baca. Misalnya, sebagai contoh, Anda membaca artikel yang menguji sebuah teori bahwa pemaparan secara berulang untuk komunikasi yang persuasif mengakibatkan perubahan perilaku terhadap sudut pandang yang dianjurkan oleh komunikator, terlepas dari perilaku awal seseorang. Anda mungkin akan melakukan penelitian lebih lanjut yang membawa Anda menuju salah satu dari keempat hal ini:
1.      Mengembangkan teori : Setelah membaca artikel, Anda mungkin diyakinkan bahwa teori tersebut tampaknya dapat dikembangkan. Anda mungkin ingin memperlihatkan bahwa pemaparan secara berulang untuk komunikasi mempengaruhi sebuah sudut pandang, tapi dengan cara nonpersuasif juga akan mengakibatkan perubahan perilaku terhadap tanggapan yang diambil dalam komunikasi tersebut.
2.      Menghasilkan teori yang sejalan : Jika Anda menemukan teori dan data menarik, Anda mungkin ingin untuk memikirkan teori yang sejalan. Mungkin pemaparan secara berulang untuk beberapa jenis musik tertentu meningkatkan kesukaan terhadap musik tersebut. Atau mungkin pemaparan secara berulang terhadap beberapa jenis komunikasi meningkatkan efek positif terhadap jenis komunikasi tersebut.
3.      Membatasi teori : Mungkin Anda percaya bahwa konklusi yang berasal dari data terlalu luas. Jika subjek penelitian semuanya anak-anak, sebagai contoh, Anda mungkin akan untuk menunjukkan bahwa teori tersebut hanya dapat diaplikasikan kepada anak-anak.
4.      Menantang bukti pengujian teori : Dalam membaca artikel, Anda mungkin melihat sebuah kecacatan metodologis, statistik, atau logis dalam argumentasi penulis. Dalam hal ini, Anda mungkin ingin untuk menguji teori tersebut dengan cara mengoreksi kecacatannya. Sebagai contoh, misalnya saja penulis menguji hipotesis hanya dengan menunjukkan bahwa setelah dua jam mendengarkan satu buah set yang terdiri dari tiga komunikasi persuasif, kebanyakan subjek setuju dengan sudut pandang yang dianjurkan dalam komunikasi tersebut.

2.1.3                    Cara Lain dalam Menghasilkan Ide

Pada tabel dibawah ini tersaji 10 cara untuk menghasilkan ide-ide yang berfungsi setidaknya untuk beberapa orang. Untuk tambahan pandangan dalam mendapatkan ide-ide, seperti yang sebagian digambarkan pada bab ini, lihat McGuire (1997):     
1.      Observasi perilaku yang ada pada orang lain yang merangsang rasa penasaran Anda.
Penelitian tidak akan dapat diselesaikan bila penulis tidak penasaran tentang perilaku orang-orang disekitarnya. Anda dapat memperoleh beberapa ide yang baik dari hasil observasi itu.
2.      Observasi perilaku yang ada pada diri Anda sendiri yang merangsang rasa penasaran Anda.
Ketika Anda melakukan penelitian, bersikaplah terbuka terhadap diri Anda. Kadang, penemuan terbaik psikologi sepenuhnya kebetulan.
3.      Mempertanyakan interpretasi para peneliti tentang pekerjaannya.
Banyak penelitian terbaik psikologi yang muncul akibat dari mempertanyakan interpretasi orang lain dari data mereka.
4.      Mencari keganjilan dalam pola perilaku, baik pola perilaku Anda sendiri, maupun orang lain.
Carilah pola yang rusak atau keganjilan dalam perilaku. Seringkali mereka memberikan ide terbaik yang dapat Anda ambil untuk menjadi penelitian baru dan menarik!
5.      Mencari pola perilaku yang membingungkan.
Jadi, carilah pola perilaku yang membingungkan. Seringkali orang tidak menyelidikinya karena mereka sudah menganggapnya hal yang biasa.
6.      Memikirkan hal yang bertolak belakang dari apa yang orang lain pikirkan.
Banyak ilmuwan besar sepanjang masa yang membuat reputasi mereka justru dengan menentang konvensi – dengan mempertanyakan asumsi atau pemikiran yang tidak dipikirkan orang lain.      
7.      Menyintesiskan ide-ide berbeda yang ada.
Orang-orang mengasumsikan bahwa konstruksi saling terkait satu sama lain. Tetapi ternyata sebaliknya bahwa konsep dapat disintesis dengan cara saling terpisah.
8.      Menanyakan pada diri sendiri apa pertanyaan selanjutnya.
Sebuah cara yang berguna dalam memikirkan ide-ide untuk penelitian adalah bertanya pada diri sendiri apa pertanyaan selanjutnya untuk diketahui?
9.      Melihat kembali ide-ide yang telah dibuang.
Terkadang akan lebih bermanfaat untuk meninjau kembali ide-ide lama dan bertanya apakah ketika mereka dibuang, peneliti secara metafora membuang bayi dengan air mandi.
10.  Mencari ide-ide dalam cara dan metafora sehari-hari.
Cara sehari-hari dan metafora jarang memberikan gambaran tepat tentang karakterisasi tentang bagaimana orang-orang berpikir atau merasa. Tetapi mereka memberikan langkah awal untuk memahami perilaku manusia.
            Kami ingin menekankan bahwa tidak ada satu teknik pasti yang cocok dengan semua orang dan orang-orang yang berbeda memiliki teknik yang juga berbeda yang cocok dengannya. 

2.2 MENGEVALUASI IDE-IDE

Tidak ada cara yang sangat tidak mungkin untuk gagal untuk mengetahui apakah sebuah ide itu baik. Ada 12 teknik yang dapat Anda coba. Tidak perlu semuanya lulus. Tetapi jika tidak lulus dari sebagian besar teknik tersebut, Anda mungkin harus mempertimbangkannya kembali:
1.      Apakah ide tersebut secara internal konsisten?
Pastikan bahwa ide tersebut secara internal terpadu – tidak bertentangan. Hal ini sudah jelas, namun demikian, Anda tetap harus memeriksa koherensinya.
2.      Apakah ide tersebut secara empiris dapat diuji?
Psikologi adalah ilmu, sehingga proposisinya harus secara empiris dapat diuji. Pastikan ada beberapa cara untuk menguji ide tersebut. Jika tidak ada, itu bukan ilmu.
3.      Apakah Anda memiliki sarana untuk menguji ide tersebut?
Pastikan bahwa ide tersebut dapat diuji dalam batasan yang cukup bagi Anda.
4.      Apakah ide tersebut melampaui apa yang dikenal?
Pastikan literatur Anda lengkap sebelum mengusulkan ide.
5.      Apakah ide tersebut sesuai dengan apa yang dikenal?
Pastikan bahwa ada bukti empiris yang tidak bertentangan dengan ide tersebut.
6.      Apakah Anda antusias dengan ide tersebut?
Jika Anda tidak memiliki antusiasme akan ide tersebut, Anda tidak mungkin dapat memberikan upaya terbaik Anda.
7.      Apakah Anda mampu meyakinkan orang lain tentang kegunaan dari ide tersebut?
Ingat bahwa orang lain akan sering kali menjadi lebih skeptis akan ide-ide baru Anda daripada Anda. Apakah Anda mampu meyakinkan orang lain sehingga mereka dapat mendukung ide Anda?
8.      Dapatkah Anda mengantisipasi jawaban atas keberatan yang mungkin ada atas ide tersebut?
Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri, secara spesifik jenis keberatan apa yang memiliki kecenderungan untuk muncul dan apakah Anda bisa menjawabnya.
9.      Apakah ide tersebut “ukurannya tepat”?
Setiap orang memiliki ukuran yang berbeda dalam menilai apakah sebuah penelitian nyaman untuk mereka. Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah ide tersebut terlalu kecil atau terlalu besar untuk ukuran Anda.
10.  Apakah orang lain selain diri Anda juga menganggap ide tersebut menarik?
Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri tidak hanya apakah ide tersebut menarik bagi Anda, tetapi juga apakah ide tersebut mungkin untuk kepentingan orang lain.
11.  Apakah pendapat yang benar-benar dikatakan orang lain tentang ide Anda?
Mendapatkan umpan balik dari orang lain adalah hal yang pantas. Anda tidak harus melihat umpan balik mereka sebagai hal yang definitif. Pada akhirnya, Anda adalah orang yang harus memutuskan apakah ide Anda baik. Tapi setidaknya, orang lain mungkin dapat membantu Anda dalam memperbaiki ide Anda.
12.  Dapatkah Anda menjelaskan ide tersebut kepada nenek Anda?
Ide tersebut harus dirumuskan dengan baik, bahkan dapat dijelaskan dalam bentuk yang paling sederhana kepada seseorang tanpa latar belakang teknis. Jika Anda tidak dapat melakukannya, Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri apakah Anda benar-benar memiliki konsepsi yang jelas tentang ide tersebut.
            Pada akhirnya, Anda lah yang harus memutuskan apakah ide tersebut baik dan layak untuk diusulkan.

2.3 MENJUAL IDE-IDE

Cara Anda meyakinkan orang lain tentang kegunaan dari ide tersebut tergantung pada ide itu sendiri. Ada 12 teknik yang cenderung berguna dalam berbagai situasi, yaitu:
1.      Presentasikan ide Anda dengan cara yang sangat jelas.
Pertimbangkan terlebih dahulu bagaimana Anda bisa menyajikan ide dengan cara yang sangat jelas sehingga siapa pun, atau setidaknya hampir semua orang, dari pendengar dapat memahaminya.
2.      Tunjukkan bahwa ide Anda sejalan dengan penelitian sebelumnya.
Semakin Anda bisa menunjukkan bahwa ide Anda sejalan dengan literatur masa lalu, semakin besar kemungkinan Anda untuk dapat meyakinkan orang-orang dari ide Anda.
3.      Presentasikan penelitian Anda sendiri untuk mendukung ide tersebut.
Data empiris merupakan hal yang sangat membantu. Pastikan bahwa orang lain, dan bukan hanya Anda, akan melihat bagaimana data tersebut mendukung ide Anda.
4.      Tidak menjual ide pada harga yang jauh lebih murah dibanding kompetitor lain, tidak juga menjual ide lebih dari yang tersedia.
Jika Anda menjual sebuah ide, orang mungkin bertanya-tanya mengapa mereka harus percaya dengan ide Anda jika Anda sendiri tampaknya tidak percaya diri. Tapi jika Anda banyak menjual ide, orang mungkin akan tersinggung dan bertanya apakah Anda tidak hanya mencari keuntungan sendiri. Secara umum, akan lebih baik untuk berbuat salah pada hal yang lebih sederhana daripada hal yang kompleks.
5.      Jangan meremehkan atau menghina orang yang tidak mempercayai Anda ataupun penelitian Anda.
Jika Anda meremehkan atau menghina orang yang tidak mempercayai Anda ataupun penelitian Anda, Anda akan kehilangan pendengar yang ingin Anda yakinkan.
6.      Perlihatkan pada pendengar mengapa ide tersebut dapat dikatakan menarik bagi mereka.
Anda harus meyakinkan mereka ide itu menarik. Jangan katakan bahwa ide dan hasil penelitian tersebut “ menarik dan penting.” Biarkan mereka yang mengatakannya.
7.      Bila memungkinkan, kaitkan ide Anda dengan latar belakang dan kepentingan hadirin.
Sebuah presentasi yang baik adalah presentasi yang mudah untuk ditangkap. Anda perlu menyesuaikan presentasi Anda kepada pendengar sehingga cocok dengan kepentingan dan latar belakang pengetahuan mereka.
8.      Ketahuilah kelemahan atau keterbatasan Anda seperti kekuatan Anda.
Anda akan mendapat banyak penghargaan dari pendengar Anda jika Anda menunjukkan bahwa Anda mengenali kelemahan ide Anda, bukan hanya kekuatan.
9.      Jika ditanyai pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab, akuilah bahwa Anda tidak tahu dan katakan bahwa Anda akan mencari tahu jawabannya.
Jangan mencoba untuk menjawabnya sembarangan, berharap bahwa penanya tidak akan tahu. Jika Anda tidak tahu, katakanlah demikian, segeralah cari tahu jawabannya dan beritahukan itu kepada penanya.
10.  Perlihatkan antusiasme untuk ide Anda.
Jika Anda tidak antusias, mengapa Anda mengharapkan orang lain untuk menjadi antusias?
11.  Jadikanlah presentasi Anda presentasi yang sangat terorganisir.
Sebuah ide akan menjadi lebih persuasif jika dipresentasikan dengan cara yang sangat terorganisir. Ketika presentasi Anda tidak terorganisir, mereka akan cenderung merasa kurang yakin.
12.  Jika pada awalnya Anda tidak berhasil, coba lagi – jangan mudah putus asa.
Dengan ide yang lebih kreatif, akan menjadi lebih sulit dalam meyakinkan orang tentang kegunaan ide tersebut. Kegigihan adalah penentunya.

0 comments:

Post a Comment